Wednesday 12 March 2014

Apa Itu Elektrolit? Apakah Elektrolit

Apakah itu Elektrolit?

Dalam kimia, elektrolit adalah setiap zat yang mengandung ion bebas yang membuat substansi elektrik konduktif. Elektrolit yang paling khas adalah solusi ionik, tetapi elektrolit cair dan elektrolit padat juga mungkin.

Elektrolit umumnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain itu, beberapa gas dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi atau tekanan rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran beberapa polimer biologis (misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis (misalnya, sulfonat polistirena), polielektrolit disebut, yang mengandung dibebankan kelompok fungsional.

Larutan elektrolit biasanya terbentuk ketika sebuah garam ditempatkan dalam pelarut seperti air dan memisahkan komponen individu karena interaksi antara molekul pelarut termodinamika dan zat terlarut, dalam proses yang disebut solvasi. Misalnya, ketika garam meja, NaCl, ditempatkan dalam air, garam (solid) larut menjadi elemen-elemen komponen, menurut reaksi disosiasi

    NaCl (s) → Na + (aq) + Cl - (aq).

Hal ini juga mungkin bagi zat untuk bereaksi dengan air ketika mereka ditambahkan ke dalamnya, menghasilkan ion, misalnya, gas karbon dioksida larut dalam air untuk menghasilkan larutan yang mengandung hidronium, karbonat, dan ion hidrogen karbonat.

Perhatikan bahwa garam elektrolit cair dapat juga. Sebagai contoh, ketika natrium klorida cair, cairan melakukan listrik.

Elektrolit dalam larutan dapat digambarkan sebagai''''terkonsentrasi jika memiliki konsentrasi tinggi ion, atau''''encer jika memiliki konsentrasi rendah. Jika proporsi yang tinggi''''dari berdisosiasi terlarut ke bentuk ion bebas, elektrolit kuat''''; jika sebagian besar zat terlarut tidak memisahkan, elektrolit''''lemah. Sifat-sifat elektrolit dapat dieksploitasi dengan menggunakan elektrolisis untuk mengekstrak unsur-unsur dan senyawa yang terkandung dalam solusi.

Apa Itu Cinta? Maksud Cinta Dalam Islam

Pandangan Cinta Dalam Islam - Mencintai Kerana Allah

1. Islam memandang cinta seperti iman. Kerana mencintai adalah bahagian dari sifat orang yang beriman

2. Cinta adalah Iman maka harus diungkapkan dengan lisan, diyakini di hati dan dibuktikan dengan tindakan

3. Mengucapkan cinta pada orang yang kita cintai itu sunnah, Kerana Rasulullah menganjurkannya. Namun ada aturannya.

4. Pengucapan cinta ditujukan kepada yang sudah halal | kepada teman yang dikagumi kesolehannya | kepada orang tua. Tentunya cinta kerana Allah

5. Islam sangat menjaga kesucian cinta sehingga tidak ada pacaran sebelum menikah. Maka jangan kotori dirimu dengan cinta yang tak halal bagimu

6. Tak perlu pacaran | jodoh sudah diatur | yang terpenting kita menata diri menjadi orang yang baik Insya Allah jodoh kita pun baik

7. Cinta dalam islam berhulu iman, bermuara taqwa, yang mengalir ketulusan dan kejujuran. yang berpegang pada kesetiaan dari sejuta pengorbanan

8. Cinta bukan kerana dorongan nafsu akan tetapi datangnya dari iman di dalam diri yang mengedepankan akhlak mulia dan ketaqwaan pada Allah

9. Cinta atas dasar nafsu takkan mendatangkan kebahagiaan dan ketenteraman di jiwa, kecuali kesengsaraan dan kehinaan yang berkepanjangan

10. Mencintai seseorang kerana ketaqwaan kita pada Allah adalah sebenar-benarnya cinta. Disinilah letaknya kebahagiaan dalam cinta

11. Hakikat dari cinta itu pemberian seutuhnya dirimu kepada yang kau cintai sehingga tak ada satu pun yang tersisa dari dirimu

12. Kerana hakikat cinta adalah pemberian seutuhnya dirimu pada pasanganmu maka tidak ada yang perlu ditutup-tutupi lagi darimu

13. Jika telah menikah, milikmu adalah milik pasangan halalmu | tidak ada yang harus disimpan-simpan | harus saling terbuka

14. Jika seorang lelaki mencintai seorang wanita maka melamarnya untuk dijadikan isteri adalah bentuk dari pembuktian cintanya

15. Pacaran itu ujung-ujungnya hanya menyakiti wanita dan mendekatkan diri pada kemaksiatan yang lebih besar | akhirnya wanita yang dirugikan

16. Jika menyukai, segera menikahi. Kalau belum mampu, cukuplah mencintai dalam diam. Demi menjaga kesucian dirimu dan kesucian dirinya

17. Ali dan Fatimah adalah contoh dari orang yang mencintai dalam diam. mereka saling mencinta namun mereka menjaga hingga indah pada waktunya

18. Jika kita tidak bisa memiliki orang yang kita cintai dalam diam, yakinlah bahwa Allah telah mempersiapkan yang terbaik untuk kita

19. Allah akan memberikan pasangan jiwa yang sesuai dgn perangai kita | jika ingin dapat yang baik, jadilah orang baik | (baca QS An-Nur: 26)

20. Adapun bila pasangan kita buruk maka itu adalah ujian bagi kita untuk menjadi hamba-Nya yang sabar. Dan surgalah tempat mereka yang bersabar

21. Ingatlah bahwa cinta sejati hanyalah milik Allah.. Cinta manusia hanya akan membuatmu terluka. Maka cintailah manusia kerana Allah

22. Jika kita mencintai seseorang kerana Allah maka kita akan bisa memaafkan kesalahan yang dilakukan olehnya | Manusia tak luput dari salah | Setiap orang yang kau cintai pasti akan memiliki kesalahan

23. Cintailah sekadar saja kerna bisa jadi engkau akan benci. Bencilah sekadar saja kerna bisa jadi kau akan cinta (Maksud hadits)

24. Mencinta sekadar saja tidak akan membuatmu merasa kehilangan yang teramat sangat saat orang yang kau cintai meninggalkanmu

25. Mencintai dengan berlebihan akan membuatmu begitu sakit saat yang kau cintai pergi meninggalkanmu | Di dunia tak ada yang abadi

26. Hanya cinta Allah yang abadi maka cintailah cintamu kerana-Nya agar cintamu abadi hingga dipertemukan di akhirat kelak

27. Cinta kerana Allah adalah cinta yang membuat engkau semakin dekat dengan Allah. Bersamanya engkau bisa merasakan manisnya iman

28. Carilah cinta yang bersama-Nya bertambah keimananmu dan yang bisa memuliakan dirimu dan menjaga kehormatanmu

29. Cinta sejati yakni cinta yang dapat membawamu menuju tepian hakiki, yakni surga yang mengalir sungai-sungai

30. Sebesar apa pun cinta kita kepada Allah, lebih besar cinta-Nya kepada kita. Maka jagalah kesucian cinta dengan menaati aturan-Nya

31. semoga kita semua adalah hamba-hamba yang mampu menjaga kesucian diri dengan menjunjung tinggi aturan cinta dalam islam